Jumat, 06 Februari 2009

Salahsatu sudut pandang tentang Ilmu Manajemen

ilmu manajemen bukan membuatkan sistem bagi kelompok, tetapi membangun kelompok untuk secara sadar membangun sistem pada fungsinya dan mengintegrasikan sendiri dengan seluruh aspek yang terkait dengannya untuk kemajuan bersama

Oleh. Zukra Budi Utama

Sejak mempelajari manajemen di program pasca sarjana magisterial Tahun 1999, saya bisa merasakan manfaatnya yang besar.
Perbedaan paling penting adalah dalam memahami masalah secara menyeluruh untuk kemudian disortir dan dikelompokkan terhadap satu topik analisa. Ini berbeda dengan program sarjana yang substansif sifatnya. Dari sini mulai didapat pengertian tentang integrasi sistem, di mana masing-masing aspek manajemen mempunyai interaksi satu sama lain.
Ternyata prinsip dasar dari pembelajaran manajemen apapun bidang studinya adalah:
1. Manajemen secara harfiah diarahkan untuk menghasilkan manfaat atau nilai tambah bagi peningkatan martabat hidup manusia.
2. Pertumbuhan positif tersebut hanya bisa dihasilkan oleh kelompok yang konstruktif.
3. Agar kelompok bisa konstruktif harus ada budaya perubahan dan kepemimpinan yang kuat yang selalu belajar dari masa lalu untuk menghasilkan lebih baik di masa mendatang.
Kesimpulannya ilmu manajemen bukan membuatkan sistem bagi kelompok, tetapi membangun kelompok untuk secara sadar membangun sistem pada fungsinya dan mengintegrasikan sendiri dengan seluruh aspek yang terkait dengannya untuk kemajuan bersama. Ketika kelompok mencapai derajat kemajuan dari integrasi mereka, maka mereka menjadi contoh teori yang kemudian menjadi sebuah buku manajemen tentang apa yang mereka lakukan untuk memperbaiki kelompoknya.
Di sini tampak jelas kesalahan sudut pandang yang saya alami sebelumnya, di mana saya belajar manajemen dengan ikut training dan membaca buku dengan teliti, diakhiri dengan fanatisme sempit tentang suatu teori baru yang harus diterapkan di perusahaan.
Pada dasarnya ilmu manajemen mempunyai pola struktur yang serupa dalam bentuk bangunan terbaik yang dihasilkan suatu kelompok untuk memenuhi kebutuhannya melalui analisa hubungannya dengan lingkungannya. Maka dapat dimengerti mengapa tidak semua teori bisa dipergunakan di kelompok yang berbeda.
Konsep ini saya temukan juga dalam buku ”Beyond Learning Organization” (Jerry & Maycunich, 2001) yang membuka pengertian baru bahwa kelompok yang konstruktif akan mengembangkan asumsi bersama dan mengujinya ke teori untuk mengisi gudang pengetahuan yang dipakai bagi peningkatan pencapaian mereka. Dalam beberapa literatur ditemukan bahwa kelompok konstruktif tersebut dinamakan dengan ”Developmental Organization”.
Konsep tersebut saya coba terapkan dalam membangun kelompok yang konstruktif di perusahaan diawali dengan membangun budaya konstruktif dengan dukungan kepemimpinan yang kuat, kemudian memadukan metoda pembalajaran berpikir sistematis dengan metoda pembelajaran integrasi yang selama ini sudah saya kembangkan dengan tool Logic Simulation System.
Jelas program pasca sarjana sangat berarti dalam meningkatkan kemampuan untuk menganalisa sistem manajemen secara menyeluruh dan strategis maka saya rekomendasikan untuk HR agar bisa menjadi mitra strategis perusahaan. Saya ingin membagi pengalaman menerapkan konsep dasar tersebut di bidang HR dalam blog ini.
Bagaimana menurut anda tentang belajar manajemen? Silakan beri kritik masukan dan saran anda di http://optimalfungsihrstrategy.blogspot.com/(zbu/04/02/09).