Selasa, 20 Januari 2009

4 Tahap Implementasi LSS HR Strategic Partner

Setelah tahap penanaman budaya development di perusahaan, maka untuk implementasi LSS, penulis menerapkan 4 tahap berikut ini:
I. Membangun Lingkungan Development dengan Teknik Logic Simulation System (LSS); Lakukan lompatan tinggalkan kecenderungan lama dan lawan kelembaman.
Sasaran:
Mampu mengelola tuntutan perubahan dengan bersikap dan berpikir sistem, mengembangkan pola pikir riset dalam bekerja dan menularkannya pada lingkungan, menggunakan aplikasi komputer sederhana membangun jaringan kerja yang efektif.
Contoh kasus: Membangun Integrasi sistem LSS People Development.
II. Membangun Piping Sistem
Sasaran:
Mampu mengalirkan proses sistematis ke saluran utama bisnis inti perusahaan secara terintegrasi, dengan fokus pada peningkatan pencapaian perusahaan, dimulai dari identifikasi masalah, pemenuhan kebutuhan Learning & Growth, dan improvement system dengan metoda TQC.
Contoh kasus : HR Department Integrated System.
III. Integrasi Saluran Utama
Sasaran:
Intinya menyeimbangkan laju aliran proses setiap departemen ke poros inti pada tingkat yang optimum sesuai kebutuhan. Mengintegrasikan seluruh departemen dan divisi sebagai saluran utama secara efektif memutar positif poros inti guna meningkatkan pencapaian perusahaan secara terukur dan terkendali, melalui metoda LSS Spidernet System. Mampu mengukur performance base on contribution; personal, departemen dan divisi.
Contoh Kasus: Membangun HR Division dan Company Spidernet System (bentuk pengembangan ke Company Dashboard).
IV. Sistem Pengendalian Strategis; Ready to HR Strategic Partner
Sasaran:
Mampu mengembangkan analisa causalitas dengan teknik statistik guna memberikan masukan/ suggest kepada manajemen dalam hal strategi perusahaan, melalui sistem konversi matriks mikro dan makro analisis.
Contoh Kasus: Membuat peta Situational factors, mengukur pengaruhnya kepada pencapaian karyawan, departemen dan divisi, dan pencapaian perusahaan, menyusun model bagi strategi perusahaan ke depan.
LSS juga bisa diterapkan dengan spreadseheet atau excel, sehingga mudah dikembangkan di tempat kerja ke seluruh departemen sehingga fungsi pandu HR bisa berjalan (HR scout role) serta menjadi prime mover dalam membangun Developmental Organization, mengendalikan lingkungan mikro mengantisipasi setiap perubahan lingkungan makro (unpredictable environment).
Bagaimana menurut Anda?

Tidak ada komentar: